Transformasi Akreditasi Perguruan Tinggi Menuju Standar Internasional

Transformasi Akreditasi Perguruan Tinggi Menuju Standar Internasional Pendidikan tinggi di Indonesia terus beradaptasi untuk memenuhi tuntutan global. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah transformasi akreditasi perguruan tinggi menuju standar internasional. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan di kancah global. Menyederhanakan Proses Akreditasi Melalui inisiatif “Merdeka Belajar” episode ke-26, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperkenalkan langkah-langkah penting untuk menyederhanakan proses akreditasi. Transformasi ini dirancang untuk mengurangi beban administrasi dan finansial yang selama ini menjadi tantangan bagi perguruan tinggi. Salah satu perubahan utama adalah penghapusan kewajiban akreditasi ulang bagi perguruan tinggi yang telah mendapatkan akreditasi peringkat “Baik Sekali” atau “Unggul”. Dengan demikian, perguruan tinggi dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas pendidikan tanpa terganggu oleh beban administrasi yang berlebihan. Penyederhanaan Status Akreditasi Perubahan lainnya yang tidak kalah penting adalah penyederhanaan status akreditasi. Kini, pemerintah menanggung biaya akreditasi wajib yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM). Langkah ini tentu meringankan beban finansial perguruan tinggi dalam menjalani proses akreditasi. Fokus pada Akreditasi Program Studi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 juga memperkenalkan mekanisme baru dalam akreditasi program studi. Akreditasi dapat dilakukan secara bersamaan pada tingkat pengelola program studi, yang diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah proses ini. Dengan cara ini, setiap program studi dapat lebih fokus dalam meningkatkan kualitas akademiknya. Masa Transisi dan Persiapan Agar perguruan tinggi memiliki waktu untuk beradaptasi, Kemendikbudristek memberikan masa transisi selama dua tahun. Selama periode ini, perguruan tinggi diharapkan dapat mengembangkan instrumen baru, menyiapkan asesor, serta menyesuaikan diri dengan peraturan yang berlaku. Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi Indonesia Transformasi akreditasi perguruan tinggi menuju standar internasional merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan dukungan berbagai pihak dan komitmen pemerintah, diharapkan perguruan tinggi di Indonesia dapat bersaing di tingkat global serta menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia kerja. Hubungi Kami untuk Pendampingan Akreditasi Jika perguruan tinggi Anda memerlukan pendampingan dalam proses akreditasi menuju standar internasional, tim ahli di Mutu Perguruan Tinggi siap membantu. Kami menawarkan konsultasi dan pendampingan komprehensif untuk memastikan institusi Anda memenuhi standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, Hubungi admin Mutu Perguruan Tinggi atau kunjungi mutuperguruantinggi.id untuk informasi lebih lanjut.
Strategi Efektif Implementasi SPMI di Perguruan Tinggi untuk Optimalisasi Akreditasi BAN-PT

Strategi Efektif Implementasi SPMI di Perguruan Tinggi untuk Optimalisasi Akreditasi BAN-PT Strategi Efektif Implementasi SPMI di Perguruan Tinggi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah salah satu elemen kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Tidak hanya itu, SPMI juga berperan penting dalam memperoleh akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Namun, tanpa strategi yang tepat, implementasi SPMI bisa menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa langkah strategis yang dapat membantu perguruan tinggi mengoptimalkan borang akreditasi mereka. Mengapa Implementasi SPMI Itu Penting? Sebelum membahas strategi, mari kita lihat beberapa manfaat utama dari penerapan SPMI. Pertama, SPMI membantu meningkatkan mutu pendidikan sehingga lulusan lebih kompeten dan siap bersaing di dunia kerja. Kedua, sistem ini mempermudah proses akreditasi BAN-PT karena dokumen mutu lebih sistematis dan sesuai standar. Ketiga, implementasi SPMI yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, baik dari calon mahasiswa, orang tua, maupun industri. Dengan manfaat tersebut, sudah saatnya perguruan tinggi mulai mengoptimalkan penerapan SPMI. Strategi Efektif Implementasi SPMI 1. Menyelaraskan Visi, Misi, dan Tujuan Institusi Agar SPMI berjalan dengan baik, kebijakan mutu harus sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi. Dengan kata lain, semua strategi harus mendukung tujuan akademik yang ingin dicapai. Oleh karena itu, penting untuk memperbarui kebijakan mutu secara berkala agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Selain itu, seluruh pemangku kepentingan, termasuk dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan, harus dilibatkan dalam penyusunan kebijakan ini agar tercipta kesepahaman yang kuat. 2. Memperkuat Tata Kelola dan Sistem Manajemen Mutu Tata kelola yang baik akan memastikan keberlanjutan implementasi SPMI. Oleh karena itu, perguruan tinggi perlu memiliki sistem manajemen yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan. Salah satu cara efektif adalah dengan membentuk tim penjaminan mutu yang kompeten dan memiliki peran yang jelas. Selain itu, penggunaan teknologi digital untuk pengelolaan data mutu dapat meningkatkan efisiensi dan mempermudah pemantauan serta evaluasi secara real-time. 3. Penguatan SDM: Dosen dan Tenaga Kependidikan Kualitas SDM sangat berpengaruh terhadap efektivitas implementasi SPMI. Oleh sebab itu, perguruan tinggi harus berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan dosen serta tenaga kependidikan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi pelatihan rutin terkait standar mutu akademik, dorongan bagi dosen untuk aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah, serta pemberian insentif bagi tenaga pengajar yang berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan. 4. Optimalisasi Kurikulum dan Proses Pembelajaran Agar lulusan lebih siap menghadapi dunia kerja, kurikulum harus selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan industri. Salah satu cara efektif adalah dengan menerapkan pendekatan blended learning, yang menggabungkan metode pembelajaran daring dan luring untuk meningkatkan efektivitas belajar. Selain itu, perguruan tinggi juga dapat mengadopsi metode pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan melakukan tracer study secara berkala untuk memastikan kesesuaian kurikulum dengan tuntutan pasar kerja. 5. Peningkatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Salah satu komponen penting dalam akreditasi BAN-PT adalah penelitian dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus mendorong dosen dan mahasiswa untuk aktif dalam penelitian dan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain memberikan insentif bagi dosen yang melakukan penelitian berkualitas, menjalin kerja sama dengan pemerintah dan industri untuk proyek riset bersama, serta menyediakan dana hibah bagi penelitian yang berdampak luas. 6. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan Tanpa evaluasi yang jelas, perguruan tinggi tidak akan tahu apakah sistem mutu mereka sudah efektif atau belum. Oleh sebab itu, monitoring dan audit mutu harus dilakukan secara rutin. Salah satu cara terbaik adalah dengan melakukan audit mutu internal setiap semester untuk mengidentifikasi kekurangan dan menentukan langkah perbaikan. Selain itu, perguruan tinggi dapat menggunakan survei kepuasan mahasiswa dan alumni sebagai alat umpan balik yang berguna dalam meningkatkan kualitas akademik secara keseluruhan. Implementasi SPMI yang efektif Secara keseluruhan, implementasi SPMI yang efektif akan membantu perguruan tinggi mencapai standar akreditasi BAN-PT yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dengan strategi yang tepat—mulai dari penguatan tata kelola hingga evaluasi berkala—institusi dapat memastikan kualitas akademik dan meningkatkan daya saing. Hubungi Mutu Perguruan Tinggi Ingin meningkatkan mutu dan akreditasi perguruan tinggi Anda?📞 Hubungi tim mutuperguruantinggi.id sekarang untuk konsultasi lebih lanjut! 📥 Download lampiran borang akreditasi BAN-PT di sini: Unduh Lampiran
Optimalkan Mutu Perguruan Tinggi dengan Audit Mutu Internal (AMI) Digital

Optimalkan Mutu Perguruan Tinggi dengan Audit Mutu Internal (AMI) Digital Menjaga mutu dan kualitas perguruan tinggi adalah kunci utama dalam mempertahankan kredibilitas dan daya saing kampus. Oleh karena itu, perguruan tinggi terus berupaya meningkatkan kualitas akademik dan manajemen institusi agar tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Salah satu strategi dalam menjaga mutu kampus adalah melalui Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang terdiri dari dua elemen utama: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dikembangkan oleh perguruan tinggi dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang dilakukan melalui akreditasi. Definisi dan Pentingnya Audit Mutu Internal (AMI) bagi Perguruan Tinggi Berdasarkan Permendikbudristek No.53 Tahun 2023, SPMI diimplementasikan melalui siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar pendidikan tinggi. Salah satu metode evaluasi yang digunakan dalam memastikan pemenuhan standar ini adalah Audit Mutu Internal (AMI). Menurut Universitas Sumatera Utara, Audit Mutu Internal (AMI) merupakan proses audit sistematis, independen, dan terdokumentasi untuk memastikan bahwa kegiatan di perguruan tinggi telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan. AMI berfungsi untuk menilai kesesuaian pelaksanaan kegiatan akademik dengan standar mutu guna meningkatkan kualitas institusi serta mengurangi risiko ketidaksesuaian standar atau penurunan mutu. Manfaat Audit Mutu Internal (AMI) bagi Perguruan Tinggi Melaksanakan Audit Mutu Internal (AMI) memberikan banyak manfaat bagi perguruan tinggi, di antaranya: Memastikan bahwa tujuan perguruan tinggi dan Standar Dikti telah dilaksanakan sesuai regulasi. Memantau pencapaian tujuan dan kesesuaian pelaksanaan dengan standar yang ditetapkan. Menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam implementasi standar mutu. Mengidentifikasi peluang peningkatan mutu dan mengurangi risiko kualitas, hukum, keuangan, strategik, kepatuhan, operasional, hingga reputasi. Tahapan Pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) Menurut informasi dari LLDIKTI6, pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) terdiri dari beberapa tahapan berikut: 1. Proses Audit Dokumen Perguruan tinggi perlu menyiapkan dokumen-dokumen penting seperti kebijakan mutu, sistem organisasi, dan dokumen pendukung lainnya. Proses audit dokumen meliputi: Ketua tim auditor menerima dan meninjau dokumen bahan audit. Identifikasi lingkup audit dan pembagian tugas kepada anggota tim auditor. Pencermatan dokumen dan pembuatan daftar tilik hasil audit. 2. Pelaksanaan Audit Lapangan Audit lapangan bertujuan untuk memastikan apakah standar dalam dokumen benar-benar diterapkan. Proses ini melibatkan: Wawancara dengan pihak terkait. Pemeriksaan dokumen dan rekaman akademik. Observasi langsung terhadap implementasi standar mutu. 3. Penelusuran Bukti Audit Tim auditor melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap bukti yang ditemukan untuk memastikan keakuratan hasil audit. 4. Rapat Temuan dan Rapat Penutupan Setelah audit selesai, tim auditor: Mengadakan rapat internal untuk merumuskan temuan audit. Melengkapi formulir ketidaksesuaian (jika ada) dan menyusun kesimpulan audit. Melakukan rapat penutupan untuk menyampaikan hasil audit kepada pihak terkait. Transformasi Audit Mutu Internal dengan AMI Digital Pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) secara manual sering kali memakan waktu lama dan berisiko terjadi kesalahan seperti dokumen yang terlewat atau penilaian yang kurang akurat. Untuk mengatasi tantangan ini, kini hadir AMI Digital, sebuah platform inovatif yang mempermudah pelaksanaan AMI secara lebih efisien dan terdokumentasi secara digital. Keunggulan AMI Digital: Memungkinkan program studi mengevaluasi kinerja secara menyeluruh. Membantu auditor dalam mengidentifikasi peluang peningkatan mutu. Mengoptimalkan proses audit dengan real data untuk mendukung akreditasi. Meminimalkan risiko human error dalam audit manual. Dengan AMI Digital, perguruan tinggi dapat menjalankan audit mutu secara lebih efektif, akurat, dan terdokumentasi dengan baik. Tertarik mencoba AMI Digital untuk perguruan tinggi Anda? Hubungi kami sekarang di 0812-8656-3234 untuk demo gratis!
Kemdiktisaintek Gandeng Tsinghua University dan Perimeter Institute Gelar Kuliah Umum di Bali

Kemdiktisaintek Gandeng Tsinghua University dan Perimeter Institute Gelar Kuliah Umum di Bali Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bekerja sama dengan Tsinghua University dan Tsinghua Southeast Asia Center mengadakan kuliah umum bertajuk “Why We Explore?”. Kegiatan dilaksanakan pada pada Kamis (28/11) di United In Diversity Bali Campus. Acara ini menghadirkan Robert Myers, Direktur Eksekutif Perimeter Institute, sebagai pembicara utama. Wamendiktisaintek, Stella Christie, menjelaskan bahwa undangan kepada fisikawan Rob Myers bertujuan menginspirasi akademisi perguruan tinggi untuk memahami pentingnya riset dasar. Riset ini dinilai krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 8 persen sesuai arahan Presiden Prabowo khususnya melalui inovasi di bidang sains dan teknologi. Riset Dasar Sebagai Fondasi Ekonomi Masa Depan Menurut Stella, terdapat anggapan keliru bahwa aktivitas di perguruan tinggi, termasuk penelitian sains dan teknologi. Hal tersebut karena tidak memiliki dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Stella menekankan bahwa riset dasar justru menjadi landasan penting untuk menciptakan ide-ide inovatif yang mampu mengubah sumber daya alam menjadi produk bernilai ekonomi. “Kita harus berinvestasi pada gagasan, bukan hanya pada material. Melalui riset di perguruan tinggi, kita bisa menciptakan hilirisasi yang kuat,” ujar Stella dalam sambutannya. Ia juga mendorong perguruan tinggi untuk bersinergi dengan pemerintah dan sektor industri dalam memperkuat riset berbasis inovasi demi mendukung hilirisasi. Robert Myers: Pentingnya Curiosity-Based Research Robert Myers menjelaskan bahwa riset dasar yang dilakukan para peneliti terdahulu menjadi pijakan bagi inovasi masa kini. Ia mencontohkan bahwa penelitian mendalam terkait genetik manusia dan cara kerja protein di sel-sel manusia menjadi dasar terciptanya vaksin Covid-19 berbasis mRNA. “Kita tidak pernah tahu tantangan apa yang akan dihadapi di masa depan. Oleh karena itu, kita harus terus berinvestasi dalam riset berbasis rasa ingin tahu” ungkap Myers. Menurut Myers, investasi dalam penelitian tidak hanya memecahkan masalah tetapi juga berkontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang. Ingin tahu lebih banyak tentang peran riset dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi dan ekonomi Indonesia? Hubungi tim mutuperguruantinggi.id sekarang untuk informasi lebih lanjut dan konsultasi!
Kolaborasi Dosen dan Tendik untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia

Kolaborasi Dosen dan Tendik untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan, mengajak dosen dan Tendik untuk bekerja sama. Kerja sama dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Fauzan menyampaikan hal ini saat memberikan arahan dalam program Karya Inovasi Laboran (KILab) dan Kemitraan Dosen dengan Praktisi di Sekolah dan Industri (KDSI). Dosen dan tendik memiliki peran strategis sebagai role model yang mampu mendorong perubahan positif di dunia pendidikan. Kompetensi mereka harus terus diasah agar memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat Pentingnya Program KILab dan KDSI untuk Kolaborasi dan Inovasi Fauzan menilai program KILab dan KDSI merupakan inisiatif yang tepat untuk meningkatkan kolaborasi antara akademisi dan praktisi. Program ini dirancang untuk mendorong inovasi dan perubahan yang signifikan bagi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia. “Apa yang dilakukan melalui program ini adalah langkah strategis untuk memperkuat kompetensi. Namun, kemampuan tersebut harus diimbangi dengan introspeksi, analisis lingkungan, dan kapasitas untuk mendorong perubahan,” ujar Fauzan. Harapan Keberlanjutan Program KILab dan KDSI Fauzan berharap program ini dapat menjadi embrio positif yang berkembang secara berkelanjutan. Ia mendorong dosen dan tendik untuk menghasilkan karya yang tidak hanya berhenti pada inovasi poster, tetapi juga memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat dan pendidikan tinggi. Pada kesempatan terpisah, Plt. Sekjen Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang, mengapresiasi keberhasilan program ini. Ia menegaskan bahwa kolaborasi dan inovasi dari program KILab dan KDSI harus terus berjalan untuk menciptakan dampak yang lebih besar pada masyarakat. Luaran Program KILab dan KDSI: Inovasi untuk Masyarakat Diseminasi program KILab dan KDSI melibatkan berbagai kegiatan. Diantaranya seperti pemaparan hasil inovasi, pameran poster, penyelesaian penulisan bunga rampai, dan pemberian apresiasi kepada peserta terbaik. Salah satu hasil penting dari program ini adalah buku bunga rampai yang dirancang menggunakan bahasa ilmiah populer. Buku ini diharapkan dapat memperkenalkan inovasi dosen dan laboran kepada masyarakat, termasuk pembuatan purwarupa produk dan peningkatan kinerja alat laboratorium untuk menunjang mutu layanan akademis. Dampak Positif bagi Akademisi dan Masyarakat Melalui program KILab dan KDSI, diharapkan dosen dan laboran dapat terus melakukan inovasi yang memberikan manfaat bagi mahasiswa, lingkungan akademik, dan masyarakat secara luas. Program ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi dan inovasi dapat menjadi motor penggerak bagi kemajuan pendidikan tinggi. Hubungi Kami untuk Informasi Lebih Lanjut Tertarik dengan program-program peningkatan mutu pendidikan tinggi? Jangan ragu untuk menghubungi admin mutuperguruantinggi.id sekarang dan dapatkan layanan konsultasi yang dirancang untuk mendukung kebutuhan akademis Anda!
Teori U: Tiga Transformasi Kunci untuk Menghadapi Tantangan Global

Teori U: Tiga Transformasi Kunci untuk Menghadapi Tantangan Global Otto Scharmer, dosen senior Massachusetts Institute of Technology (MIT) sekaligus co-founder Presencing Institute, menjelaskan tiga transformasi utama dalam pendekatan Teori U. Dalam kuliah umum yang digelar oleh Lemhannas RI bersama Yayasan Upaya Indonesia Damai (United In Diversity Foundation/UID), Scharmer menguraikan pentingnya pendekatan baru untuk menghadapi kompleksitas di era penuh ketidakpastian. Tiga Transformasi Kunci dalam Teori U Dari Berpikir Silo ke SistemikTransformasi ini menekankan perlunya menghubungkan upaya-upaya terpisah menjadi pendekatan yang lebih menyeluruh dan terintegrasi. Dari “Saya” ke “Kita”Membangun kesadaran kolektif untuk berkontribusi sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar, sehingga mendorong kerja sama yang bermakna. Dari Reaktif ke Ko-KreatifBeralih dari hanya merespons masalah menuju menciptakan solusi secara kolaboratif dan inovatif. Penerapan Teori U di Indonesia Kuliah umum tersebut juga menjadi momen peluncuran buku “Intisari Teori U”, yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi para pemimpin dan pembuat kebijakan untuk menciptakan perubahan sistemik. Gubernur Lemhannas RI, Dr. H. TB Ace Hasan Syadzily, M.Si, menyampaikan apresiasi atas relevansi Teori U dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Menurutnya, pendekatan ini membantu membuka hati dan pikiran untuk beradaptasi di tengah perubahan yang cepat. Teori U sebagai Solusi Berkelanjutan Presiden UID, Tantowi Yahya, menekankan bahwa Teori U telah menjadi dasar program-program UID selama dua dekade. Melalui pendekatan ini, UID mendorong transformasi kolektif dan kesadaran mendalam untuk mengatasi akar tantangan global. Pesan Otto Scharmer: Pentingnya Keseimbangan Batin Dalam pandangannya, perubahan sosial hanya dapat dicapai jika fondasi hubungan sosial dikelola dengan baik. Otto menekankan pentingnya kerendahan hati, ketenangan, dan keseimbangan batin dalam menghadapi tantangan. “Hidup itu terbatas, tetapi menawarkan kemungkinan tak terbatas. Kini saatnya hadir dan membuat perubahan,” tuturnya. Dukungan UID dalam Transformasi Kepemimpinan Sebagai organisasi nirlaba, UID telah memfasilitasi pemimpin dari berbagai sektor untuk menciptakan solusi berkelanjutan selama lebih dari 20 tahun. Komitmen ini diwujudkan melalui inovasi sosial dan tata kelola berbasis kesadaran. Hubungi Kami untuk Pelatihan dan Pendampingan Jika Anda ingin memahami lebih lanjut tentang Teori U atau berpartisipasi dalam pelatihan dan pendampingan, hubungi admin mutuperguruantinggi.id di 0812-8656-3234. Jangan lupa juga untuk follow Instagram kami di @mutuperguruantinggi.official untuk informasi terbaru!
Suksesnya Sosialisasi ISO 17025:2017 Bersama Universitas Jember

Suksesnya Sosialisasi ISO 17025:2017 Bersama Universitas Jember Pada tanggal 12-13 Desember 2024, platform mutuperguruantinggi.id sukses menyelenggarakan kegiatan sosialisasi ISO 17025:2017 secara daring, bekerja sama dengan Universitas Jember. Acara ini menjadi langkah strategis dalam mendukung peningkatan mutu laboratorium perguruan tinggi untuk memenuhi standar internasional di bidang pengujian dan kalibrasi. Sambutan pembuka disampaikan oleh Dr. Ir. Bambang Marhaenanto, M.Eng., IPM., ASEAN.Eng., selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP). Tujuan Sosialisasi: Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para peserta—termasuk dosen, tenaga laboratorium, dan pengelola—tentang persyaratan teknis dan manajemen yang diperlukan untuk mendapatkan akreditasi laboratorium sesuai standar ISO 17025:2017. Dengan sosialisasi ini, laboratorium perguruan tinggi diharapkan dapat: Meningkatkan akurasi, validitas, dan kredibilitas hasil pengujian. Mendapatkan pengakuan internasional di bidang pengujian dan kalibrasi. Mendukung riset kompetitif dan menghasilkan lulusan berkualitas. Rangkaian Kegiatan: Pada hari pertama, peserta diberikan materi tentang Strategi Persiapan Akreditasi Laboratorium Pengujian Alat Pasca Panen. Sementara itu, hari kedua diisi dengan Pengenalan Dasar ISO/IEC 17025:2017. Selama dua hari, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam menerima materi, berdiskusi, dan bertanya terkait persiapan akreditasi laboratorium. Harapan untuk Universitas Jember: Melalui kegiatan ini, diharapkan laboratorium-laboratorium di Universitas Jember semakin siap untuk mengajukan akreditasi internasional. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas pengujian laboratorium tetapi juga mendukung kemajuan riset dan daya saing perguruan tinggi di tingkat global. Ikuti Kegiatan Kami Berikutnya! Dapatkan informasi terbaru tentang pelatihan dan pendampingan akreditasi melalui Instagram kami di @mutuperguruantinggi.official.Untuk konsultasi gratis atau informasi lebih lanjut tentang pelatihan dan sosialisasi, hubungi kami di 0812-8656-3234. Tingkatkan standar mutu laboratorium Anda bersama Mutu Perguruan Tinggi!
Ramah Tamah Tim Mutu Perguruan Tinggi bersama LLDIKTI VI dan FEB UNNES

Ramah Tamah Tim Mutu Perguruan Tinggi bersama LLDIKTI VI dan FEB UNNES Pada bulan November 2024, sebuah pertemuan penting digelar di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah. Acara ini dihadiri oleh Kepala LLDIKTI VI, Dr. Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H., bersama Tim Mutu Perguruan Tinggi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Semarang (UNNES). Fokus Diskusi: Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Pertemuan ini bukan sekadar ramah tamah, tetapi juga menjadi wadah diskusi strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi di wilayah LLDIKTI VI Jawa Tengah. Dalam diskusi tersebut, berbagai upaya untuk mendorong perguruan tinggi agar lebih unggul dan kompetitif menjadi sorotan utama. Dr. Bhimo Widyo Andoko, yang sebelumnya memberikan Opening Speech dalam Pekan Mutu 2024, menegaskan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan LLDIKTI. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan solusi efektif untuk berbagai tantangan pendidikan tinggi di era globalisasi. Peran FEB UNNES dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Sebagai salah satu fakultas unggulan, FEB UNNES berkomitmen mendukung inisiatif peningkatan mutu yang diusung LLDIKTI VI. Melalui berbagai program akademik dan kerja sama penelitian, FEB UNNES terus berinovasi untuk memenuhi standar mutu pendidikan tinggi yang ditetapkan. Menghubungkan Komitmen Mutu Ramah tamah ini menjadi bukti nyata sinergi yang baik antara LLDIKTI VI, Tim Mutu Perguruan Tinggi, dan FEB UNNES. Melalui kolaborasi semacam ini, harapannya mutu pendidikan tinggi di wilayah Jawa Tengah semakin meningkat, mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Ingin tahu lebih banyak tentang upaya peningkatan mutu pendidikan tinggi? Hubungi Tim Mutu Perguruan Tinggi kami untuk berdiskusi dan menjalin kolaborasi. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut. Kami siap membantu!
Sertifikasi Dosen: Pentingnya dalam Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme

Sertifikasi Dosen: Pentingnya dalam Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Sertifikasi dosen adalah salah satu langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Lebih dari sekadar formalitas, sertifikasi ini membuktikan bahwa seorang dosen telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional. Proses ini memberikan banyak keuntungan bagi institusi pendidikan dan dosen itu sendiri, baik dalam hal pengembangan karier maupun kesejahteraan. Pengertian Sertifikasi Dosen Sertifikasi dosen atau Serdos adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada dosen sebagai bentuk pengakuan formal bahwa dosen tersebut telah memiliki kompetensi profesional. Tujuan utama sertifikasi ini adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, sekaligus meningkatkan kesejahteraan dosen dengan memberikan tunjangan profesi. Sertifikasi ini didasarkan pada berbagai regulasi, termasuk UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Tujuan Sertifikasi Dosen Menilai profesionalisme dosen guna menentukan kelayakan mereka dalam melaksanakan tugas pengajaran. Melindungi profesi dosen sebagai agen pembelajaran di perguruan tinggi. Meningkatkan proses dan hasil pendidikan di Indonesia. Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional. Meningkatkan kesadaran dosen akan pentingnya menjaga etika akademik dan kejujuran, khususnya dalam menghindari plagiarisme. Manfaat Sertifikasi Dosen 4 Manfaat bagi Dosen Meningkatkan kualitas kinerja melalui pemantauan kompetensi secara berkala. Quality Assurance: Menjamin kualitas pendidikan yang mereka berikan. Meningkatkan kesejahteraan melalui tunjangan profesi yang lebih baik. Meningkatkan prestasi pendidikan dengan memastikan bahwa dosen memiliki kemampuan untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. 2 Manfaat bagi Institusi Pendidikan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Meningkatkan daya saing dan kepercayaan publik terhadap institusi. Beberapa Manfaat bagi Mahasiswa Mendapatkan pembelajaran yang berkualitas dari dosen yang kompeten. Meningkatkan peluang untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Syarat Sertifikasi Dosen Memiliki NIDN/NIDK: Nomor Induk Dosen Nasional atau Dokter Pendidik Klinis (Dokdiknis) untuk dosen tetap dan paruh waktu. Jabatan Fungsional: Minimal memiliki jabatan sebagai Asisten Ahli.Masa kerja minimal 2 tahun. Memenuhi beban kerja dosen (BKD) selama dua tahun berturut-turut. Skor TKDA dan TKBI yang memenuhi nilai ambang batas. Sertifikat PEKERTI: Pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dosen. Tunjangan Sertifikasi Dosen Tunjangan sertifikasi dosen dihitung berdasarkan gaji pokok. Dosen yang telah lulus sertifikasi akan menerima tunjangan sebesar satu kali gaji pokok. Sebagai contoh, dosen dengan gaji pokok Rp 3 juta akan menerima tunjangan sertifikasi sebesar Rp 3 juta, sehingga total pendapatan menjadi Rp 6 juta. Namun, besaran tunjangan ini bervariasi tergantung pada golongan dan pangkat dosen. Sertifikasi dosen adalah langkah penting untuk memastikan kualitas dan profesionalisme dalam pendidikan tinggi. Dengan memiliki sertifikasi ini, dosen dapat meningkatkan kualitas pengajaran, memperoleh tunjangan yang lebih baik, serta memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Ingin mengetahui cara mendapatkan sertifikasi dosen? Hubungi admin Mutu Perguruan Tinggi sekarang untuk konsultasi dan pendampingan lebih lanjut!
Optimalkan Karir Dosen dengan Manajemen Beban Administrasi yang Efektif

Optimalkan Karir Dosen dengan Manajemen Beban Administrasi yang Efektif Beban administrasi yang harus dihadapi oleh dosen di Indonesia telah menjadi sorotan berbagai pihak, baik dari kalangan akademisi hingga pemerintah. Dosen tidak hanya mengemban tugas utama dalam pengajaran dan penelitian, tetapi juga dihadapkan dengan tugas administratif yang sering kali memunculkan keluhan. Apa saja sebenarnya beban administrasi yang dimaksud, dan bagaimana cara mengelola beban ini secara efisien? Apa Itu Beban Kerja Dosen (BKD)? Beban administrasi dosen erat kaitannya dengan Beban Kerja Dosen (BKD), yang mencakup tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam waktu tertentu. Menurut peraturan pemerintah, setiap dosen wajib memenuhi minimal 12-16 SKS per semester dan melaporkannya melalui platform SISTER (Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi). Jika BKD terpenuhi, dosen berhak atas tunjangan serta tambahan angka kredit (KUM) yang dapat membantu pengembangan karir. Tugas dalam Beban Kerja Dosen BKD terbagi dalam empat kategori, yaitu tugas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan tugas penunjang. Setiap kategori memiliki bobot SKS yang berbeda, dan dosen diharapkan melaksanakan seluruh tugas tersebut secara seimbang agar penilaian BKD optimal. Tugas Pendidikan: Meliputi kegiatan perkuliahan, bimbingan, pengujian, hingga pengembangan program dan bahan kuliah. Tugas Penelitian: Dosen diharapkan menghasilkan karya ilmiah, paten, dan teknologi yang dapat diterapkan di masyarakat. Pengabdian kepada Masyarakat: Misalnya, memberikan pelatihan atau penyuluhan kepada masyarakat. Tugas Penunjang: Meliputi kegiatan administratif seperti menjadi anggota panitia, organisasi profesi, atau mewakili institusi dalam pertemuan internasional. Tantangan Beban Administrasi bagi Dosen Selain melaksanakan tugas-tugas di atas, dosen juga harus mengurus berbagai dokumen administratif, seperti proposal penelitian, laporan keuangan, hingga surat izin. Beban administratif ini sering kali dianggap menghambat pelaksanaan tugas utama dosen, seperti penelitian, dan menurunkan kreativitas serta produktivitas. Dampak Beban Administrasi yang Berlebihan Menghambat Pelaksanaan Tugas Akademik: Banyaknya dokumen administratif dapat mengurangi fokus dosen dalam penelitian dan pengajaran. Menurunkan Kreativitas: Waktu dan energi yang dihabiskan untuk urusan administratif bisa mengurangi peluang inovasi. Menghambat Pengembangan Karir: Beban administrasi yang berlebihan dapat memperlambat proses kenaikan jabatan fungsional dosen. Solusi dari Pemerintah: Platform SISTER Untuk meringankan beban administrasi dosen, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan platform SISTER. SISTER mengintegrasikan layanan Beban Kerja Dosen (BKD), Sertifikasi Dosen (Serdos), dan Perubahan Data Dosen (PDD) dalam satu sistem berbasis cloud, sehingga memudahkan dosen dalam pelaporan dan pengelolaan dokumen. Menghadapi Beban Administrasi dengan Efektif Meski SISTER telah membantu meringankan beban administrasi, dosen tetap harus disiplin dalam memperbarui data. Selain itu, pengembangan strategi pengelolaan waktu dan administrasi sangat diperlukan agar dosen dapat fokus pada pengembangan karir. Untuk itu, penting bagi dosen untuk terus mengasah keterampilan manajemen agar bisa mencapai puncak karir akademik. Ayo Manajemen Beban Kerja Dosen di Institusi Anda Ajakan Beban administrasi dosen memang merupakan tantangan, tetapi dengan dukungan dari pemerintah serta manajemen yang baik, hal ini bisa diatasi. Apakah Anda merasakan manfaat dari platform SISTER? Bagikan pendapat dan pengalaman Anda di kolom komentar! Apakah Anda ingin meningkatkan mutu perguruan tinggi dan manajemen beban kerja dosen di institusi Anda? Hubungi mutuperguruantinggi.id sekarang dan wujudkan pengelolaan administrasi yang lebih efisien!
