Sukses Besar! Universitas Borneo Tarakan Terapkan Kurikulum Berbasis Luaran (OBE) Melalui In-House Training Mutu Perguruan Tinggi

Sukses Besar! Universitas Borneo Tarakan Terapkan Kurikulum Berbasis Luaran (OBE) Melalui In-House Training Mutu Perguruan Tinggi Mutuperguruantinggi.id sebagai perusahaan konsultan akreditasi perguruan tinggi kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan mutu pendidikan nasional. Bekerja sama dengan PT Padma Global Nusatama, platform mutupergurutinggi.id sukses menyelenggarakan In-House Training (IHT) secara offline di Universitas Borneo Tarakan (UBT). Berhasil terselanggara! Acara yang berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 19–21 Agustus 2025, ini menarik antusiasme tinggi. Lebih dari 100 peserta dari berbagai unit kerja UBT, termasuk dosen, kepala program studi, serta pengelola penjaminan mutu internal, ikut serta dalam pelatihan penting ini. Penguatan Kompetensi OBE untuk Akreditasi Unggul Pelatihan ini secara spesifik bertujuan membekali peserta dengan kompetensi esensial dalam merancang dan mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Luaran (Outcome Based Education/OBE) pada unit kerja masing-masing. Oleh karena itu, implementasi OBE menjadi sangat krusial karena merupakan tuntutan utama dalam akreditasi unggul dan internasional. Narasumber Kompeten Mutu Perguruan Tinggi menghadirkan pakar ahli di bidang kurikulum, Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd., sebagai narasumber utama. Meskipun materi yang disampaikan cukup padat, beliau sukses memandu seluruh sesi pelatihan dengan interaktif. Materi Komprehensif: Pilar Utama Penerapan OBE Dalam pelatihan IHT ini, Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd., mengupas tuntas berbagai aspek fundamental hingga teknis OBE. Peserta mendapatkan pemahaman mendalam dan praktik langsung mengenai: Kerangka dasar kurikulum berbasis kewirausahaan dan prinsip perancangan OBE. Proses Redesain kurikulum serta penyusunan profil lulusan dan Capaian Pembelajaran Program Studi (CPL). Mapping CPL ke profil lulusan serta integrasi dengan level Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Strategi pembelajaran aktif dan asesmen OBE, termasuk penyusunan rubrik penilaian soft skill dan kompetensi kewirausahaan. Evaluasi berkelanjutan untuk peninjauan kurikulum dan tindak lanjut pemanfaatan hasil asesmen CPL. Pembukaan acara Acara ini secara resmi dibuka oleh Bapak Dr. Aditia Syaprillah, S.H., M.H., selaku Kepala LP3M UBT, dan Bapak Dr. Heppi Iromo, S.Pi., M.Si., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik. Agen Perubahan Kurikulum Perguruan Tinggi Mutu Perguruan Tinggi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta, pakar, dan tim pelaksana yang telah menyukseskan pelatihan ini. Kami memiliki harapan besar bahwa kegiatan ini menjadi awal dari transformasi nyata dalam sistem pendidikan tinggi UBT. Dengan bekal ilmu, praktik, dan diskusi selama tiga hari, kini peserta pelatihan IHT OBE telah siap menjadi agen perubahan yang mendorong implementasi kurikulum berbasis OBE di lingkungan perguruan tinggi mereka. Tingkatkan Kualitas Dosen Anda! Kegiatan ini semakin memperkuat komitmen mutuperguruantinggi.id sebagai mitra strategis dalam mendorong mutu pendidikan tinggi yang lebih adaptif, relevan, dan unggul, baik secara nasional maupun internasional. Pelatihan dan Sertifikasi Training of Trainer OBE dari kami adalah sertifikasi internasional pertama di Indonesia yang fokus pada OBE. Yuk, menjadi bagian dari kami dan bawa perguruan tinggi Anda menuju Akreditasi Unggul! Bergabung dengan Mutu Perguruan Tinggi! Dapatkan informasi update berkenaan dengan Upcoming Events selanjutnya dengan Follow instagram kami di @mutuperguruantinggi.official. Oleh karena itu, untuk pelaksanaan In House Training, Pendampingan, atau Pelatihan Publik dan Sertifikasi Kompetensi Person di perguruan tinggi Anda, segera hubungi narahubung kami di 0812-8656-3234! UPCOMING EVENTS SERTIFIKASI KOMPETENSI Pelatihan dan Sertifikasi TOT OBE Batch September Implementer Tata Kelola Organisasi Pendidikan Tinggi Lead Implementer SPMI Terintegrasi ISO 21001:2018 Pelatihan dan Sertifikasi TOT OBE Batch Desember SERTIFIKAT AKREDITASI LSP EDUKIA
Menerapkan Kurikulum OBE melalui Project RBL: Strategi Efektif Tingkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi

Menerapkan Kurikulum OBE melalui Project RBL: Strategi Efektif Tingkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi Menerapkan Kurikulum OBE melalui Project RBL: Strategi Efektif Tingkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi Kurikulum merupakan elemen krusial dalam sistem pendidikan tinggi yang selalu mengalami penyesuaian untuk menjawab perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), kebutuhan masyarakat, serta tuntutan dunia kerja. Saat ini, banyak perguruan tinggi di Indonesia mulai mengadopsi Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) sebagai strategi peningkatan mutu pendidikan berbasis capaian pembelajaran. Mengapa Kurikulum OBE Penting? Prinsip utama Kurikulum OBE adalah menitikberatkan pada capaian hasil belajar mahasiswa, bukan sekadar penyampaian materi. Pendekatan ini bertujuan untuk mencetak lulusan yang siap terjun ke dunia nyata dengan kemampuan problem-solving, keterampilan praktis, dan pemahaman konseptual yang kuat. Kurikulum ini terbukti berhasil di berbagai negara maju dalam menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri. OBE sebagai Jawaban atas Tantangan Abad ke-21 Penerapan Kurikulum OBE didorong oleh beberapa faktor penting seperti: Perubahan paradigma dari Industry 4.0 menuju Education 4.0; Tuntutan regulasi melalui Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional; Persyaratan akreditasi dan sertifikasi program studi. Pendekatan ini membantu mahasiswa mengaitkan teori dengan aplikasi dunia nyata, yang tentunya sangat dibutuhkan di era modern. Peran Dosen dalam Suksesnya Implementasi Kurikulum OBE Untuk memastikan keberhasilan OBE, dosen memegang peran vital. Dibutuhkan pemahaman mendalam terkait: Prinsip dan tujuan Kurikulum OBE; Rumusan capaian pembelajaran yang jelas dan terukur; Desain pembelajaran yang relevan dan kontekstual. Dengan perencanaan pembelajaran yang tepat, dosen dapat mendorong mahasiswa menjadi lebih aktif dan reflektif dalam proses belajar. Project RBL sebagai Best Practice Implementasi OBE Salah satu model penerapan OBE yang efektif adalah Research by Learning (RBL)—pembelajaran berbasis proyek riset. Mahasiswa ditugaskan untuk menyelesaikan proyek yang mengharuskan mereka meneliti, menganalisis, dan menghasilkan produk atau solusi sebagai bentuk capaian pembelajaran. Pendekatan ini: Menumbuhkan kemandirian dan tanggung jawab belajar; Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kerja tim, dan manajemen waktu; Meningkatkan motivasi dan keterlibatan aktif mahasiswa. Pengalaman penulis dalam program magister di Institut Teknologi Bandung menunjukkan bahwa metode RBL sangat efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis OBE. Penilaian Berbasis Capaian dan Umpan Balik Konstruktif Kurikulum OBE menuntut sistem evaluasi yang berfokus pada pencapaian hasil belajar, bukan sekadar proses. Dalam RBL, penilaian dilakukan berdasarkan output proyek yang disertai dengan umpan balik dari dosen, diskusi terbuka, dan kolaborasi antar mahasiswa. Tantangan dan Dukungan Institusi Implementasi OBE memerlukan dukungan dari institusi, baik dalam hal kebijakan, sumber daya, hingga pengembangan kultur akademik. Di lingkungan Fakultas Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Kebumian Universitas Negeri Manado, tantangan seperti motivasi belajar mahasiswa masih perlu diatasi melalui penciptaan lingkungan akademik yang kondusif dan inovatif. Ingin mengimplementasikan Kurikulum OBE dan Project RBL secara efektif di kampus Anda? Hubungi tim konsultan kami di Mutuperguruantinggi.id untuk mendapatkan pendampingan dan pelatihan profesional dalam mengembangkan kurikulum yang unggul dan terakreditasi.👉 Klik di sini untuk terhubung dengan Admin Mutu Perguruan Tinggi sekarang juga!
Maksimalkan Kualitas Pendidikan dengan Kurikulum OBE: Dampak, Peluang, dan Tantangannya

Maksimalkan Kualitas Pendidikan dengan Kurikulum OBE: Dampak, Peluang, dan Tantangannya Di era revolusi industri, perguruan tinggi menghadapi tantangan signifikan dalam merancang kurikulum yang tidak hanya relevan. Akan tetapi, mempersiapkan juga lulusan dengan kemampuan literasi baru seperti literasi data, teknologi, dan etika berbasis keyakinan agama. Outcome Based Education (OBE) atau Pendidikan Berbasis Hasil adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pada hasil akhir dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, OBE mencakup perancangan kurikulum, penilaian, dan pelaporan yang mencerminkan pencapaian pembelajaran dan penguasaan materi, bukan sekadar akumulasi kredit mata kuliah. Dampak OBE pada Kurikulum Pendidikan Fokus pada Hasil Pembelajaran: OBE mendorong perguruan tinggi dan dosen untuk lebih fokus pada hasil daripada sekadar proses. Oleh karena itu, hal ini membantu mahasiswa memahami dengan jelas tujuan pembelajaran mereka. Penilaian yang Beragam: OBE memerlukan jenis penilaian yang berbeda, seperti rubrik dan proyek berbasis tugas, yang memungkinkan pengukuran pemahaman mahasiswa secara lebih mendalam dibandingkan ujian tradisional. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis: OBE mempromosikan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi, mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan nyata di dunia kerja. Kurikulum yang Relevan: Dengan OBE, perguruan tinggi didorong untuk mengembangkan kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat, sehingga mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Tantangan Implementasi: Penerapan OBE sering memerlukan perubahan metode pengajaran dan desain ulang kurikulum, yang bisa menjadi tantangan bagi dosen dan perguruan tinggi. Kesulitan dalam Penilaian: Penilaian dalam OBE memerlukan pemantauan cermat dan penilaian yang sesuai sehingga menjadi sulit terutama dengan sumber daya yang terbatas. Pengukuran Subjektif: Beberapa kritik menganggap OBE cenderung menghasilkan pengukuran yang lebih subjektif dibandingkan pengukuran obyektif. Kesiapan Dunia Kerja: Meski OBE berfokus pada keterampilan praktis, masih ada pertanyaan mengenai apakah metode ini cukup mempersiapkan mahasiswa untuk tantangan masa depan. Peluang dari Implementasi OBE Peningkatan Kualitas Pendidikan: OBE membantu perguruan tinggi memfokuskan perhatian pada hasil pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Pengembangan Keterampilan Kritis: OBE mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang penting dalam kehidupan profesional dan pribadi. Metode Penilaian yang Lebih Baik: OBE menggunakan metode penilaian seperti rubrik dan proyek, yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kemajuan mahasiswa. Kurikulum yang Terkini: OBE mendorong kurikulum yang relevan dengan tuntutan dunia kerja, membantu mahasiswa mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan. Inovasi dalam Pengajaran: OBE memungkinkan dosen untuk merancang metode pengajaran yang lebih kreatif dan inovatif, memotivasi mahasiswa untuk berpikir di luar kotak. Pemberdayaan Mahasiswa: OBE memberikan mahasiswa lebih banyak peran aktif dalam proses pembelajaran mereka, memotivasi mereka untuk bertanggung jawab atas pencapaian hasil pembelajaran. Kesiapan Karier: Dengan fokus pada hasil dan keterampilan praktis, OBE dapat membantu mahasiswa lebih siap untuk memasuki dunia kerja. Standar Internasional: OBE membantu penyelarasan dengan standar pendidikan internasional, memberikan mahasiswa lebih banyak peluang pendidikan dan karier di luar negeri. Transparansi dan Akuntabilitas: OBE meningkatkan transparansi dan memberikan kerangka kerja yang lebih jelas untuk mengukur prestasi pendidikan. Inklusivitas: OBE mendukung pendidikan yang inklusif dengan menyesuaikan kurikulum dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa yang beragam. Tantangan dalam Implementasi OBE Perubahan Paradigma: OBE memerlukan perubahan paradigma dalam pendidikan yang bisa menjadi tantangan bagi dosen, mahasiswa, dan orang tua yang terbiasa dengan pendekatan tradisional. Kesulitan Penilaian: Penilaian dalam OBE seringkali lebih kompleks dan memerlukan pemantauan yang cermat, yang bisa menjadi tantangan bagi dosen. Penyesuaian Kurikulum: Merancang kurikulum yang berorientasi pada hasil memerlukan usaha dan waktu, terutama jika perubahan substansial diperlukan. Kesesuaian dengan Kebutuhan Mahasiswa: OBE harus disesuaikan dengan kebutuhan individu mahasiswa, yang bisa menjadi tantangan dalam kelas besar atau dengan siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Sumber Daya Terbatas: Implementasi OBE memerlukan sumber daya tambahan seperti pelatihan dosen dan materi pembelajaran yang sesuai, yang bisa menjadi tantangan dalam lingkungan dengan sumber daya terbatas. Konsistensi Implementasi: Konsistensi dalam penerapan OBE di seluruh lembaga pendidikan bisa menjadi tantangan, terutama jika ada variasi antara dosen dan departemen. Evaluasi Diri dan Perbaikan Berkelanjutan: OBE mendorong evaluasi diri dan perbaikan berkelanjutan yang memerlukan komitmen dan usaha yang konsisten. Keprihatinan tentang Standarisasi: Ada kekhawatiran bahwa OBE bisa menghasilkan standar yang terlalu seragam dan menghilangkan keragaman dalam pendidikan. Penyelarasan dengan Ujian Nasional: Penyelarasan kurikulum OBE dengan ujian nasional bisa menjadi tantangan, terutama jika metode penilaian berbeda. Kesiapan Dosen: Dosen perlu siap dan terlatih untuk mengimplementasikan OBE dengan efektif; kurangnya pelatihan atau dukungan dapat menjadi kendala. Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anda dengan OBE Perguruan tinggi perlu mengadopsi pendekatan yang tepat dan strategis sehingga dapat menghadapi tantangan dan memaksimalkan manfaat OBE. Bersama mutuperguruantinggi.id, kami siap membantu perguruan tinggi Anda dalam meraih keunggulan pendidikan melalui implementasi OBE. Jadi, segera hubungi kami di 0812-8656-3234 untuk konsultasi gratis dan mulailah transformasi pendidikan Anda hari ini!
Memahami Perbedaan dan Penerapan Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL), dan Case-Based Method (CBM) di Perguruan Tinggi

Memahami Perbedaan dan Penerapan Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL), dan Case-Based Method (CBM) di Perguruan Tinggi Proses pembelajaran di perguruan tinggi kini semakin berkembang dengan berbagai metode yang dirancang untuk mencapai hasil optimal, sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023. Salah satu pendekatan yang diutamakan adalah kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk menciptakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lapangan. Dalam konteks ini, tiga metode pembelajaran yang menonjol adalah Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL), dan Case-Based Method (CBM). Ketiga metode ini dirancang untuk membantu mahasiswa mencapai Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang sesuai dengan tuntutan DUDI. Meski tampak serupa, masing-masing metode memiliki karakteristik dan pendekatan yang berbeda. Mari kita bahas lebih lanjut tentang perbedaan dan keunggulan masing-masing metode. Problem Based Learning (PBL) Problem Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang berfokus pada pemberian masalah nyata sebagai titik awal pembelajaran. Menurut IKIP Siliwangi, mahasiswa diajak untuk memahami konsep melalui penyelesaian masalah yang diberikan di awal pembelajaran. PBL mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah (problem solving) dan berpikir kritis. Metode ini berpusat pada mahasiswa (student-centered), di mana mereka diharapkan mampu melakukan pendekatan penelitian terhadap permasalahan yang ada. Dosen berperan sebagai fasilitator yang membimbing mahasiswa dalam mengeksplorasi berbagai solusi yang relevan dengan realitas di lapangan. Project Based Learning (PjBL) Project Based Learning (PjBL) adalah metode pembelajaran yang menekankan pada penerapan proyek nyata dalam proses belajar. Berdasarkan informasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), PjBL dirancang agar mahasiswa terlibat langsung dalam proyek yang berhubungan dengan mata kuliah yang diikuti. Tujuan utama PjBL adalah memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan praktis. Dalam PjBL, mahasiswa didorong untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan proyek yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Proses pembelajaran ini memungkinkan mahasiswa untuk menghasilkan produk atau solusi konkret yang dapat diaplikasikan dalam dunia nyata. Case-Based Method (CBM) Case-Based Method (CBM) adalah metode pembelajaran yang berfokus pada studi kasus untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang logika industri atau profesional. CBM sangat mendukung kurikulum Kampus Merdeka dan berorientasi pada penerapan nilai dan norma kolaboratif dalam dunia profesional. Dalam CBM, mahasiswa diajak untuk menganalisis kasus nyata yang relevan dengan industri. Dosen bertugas untuk memberikan panduan dan monitoring yang berkesinambungan selama proses pembelajaran. Tujuan utama CBM adalah membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan analisis dan pemecahan masalah berbasis pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Penerapan Pembelajaran PBL, PjBL, dan CBM Ketiga metode pembelajaran ini berperan penting dalam mencapai tujuan kurikulum berbasis hasil (Outcome-Based Education/OBE) di perguruan tinggi. Dengan pendekatan yang inovatif dan praktis, PBL, PjBL, dan CBM membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia kerja. Untuk memaksimalkan penerapan ketiga metode ini, perguruan tinggi perlu: Merancang pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dengan orientasi pada pemecahan masalah dan pengembangan proyek.Menyediakan fasilitas dan sumber daya yang mendukung proses belajar aktif dan kolaboratif.Melibatkan dunia usaha dan industri dalam penyusunan kurikulum dan kasus pembelajaran. Mendukung Implementasi OBE dengan Mutuperguruantinggi.id Platform Mutuperguruantinggi.id menawarkan berbagai layanan untuk mendukung implementasi metode pembelajaran PBL, PjBL, dan CBM di perguruan tinggi. Layanan ini meliputi Kelas Online, Pelatihan dan Workshop, Sertifikasi Kompetensi OBE, serta Pendampingan Penyusunan Kurikulum OBE. Dengan dukungan dari para pakar, platform ini siap membantu perguruan tinggi mencapai keunggulan dalam pendidikan dan mencetak lulusan yang siap memenuhi kebutuhan industri. 1. Kelas Online Layanan ini menyediakan platform pembelajaran jarak jauh yang interaktif dan fleksibel. Kelas Online dilengkapi dengan materi yang dapat diakses menggunakan Learning Management System (LMS), memungkinkan peserta belajar sesuai waktu yang diinginkan. Fitur-fitur yang ditawarkan termasuk: Interaksi tatap muka melalui conference Video recording Modul pembelajaran Kuis Forum diskusi Kelas ini dirancang untuk memfasilitasi pembelajaran aktif dan memberikan pengalaman belajar yang optimal dan relevan terkait Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL), dan Case-Based Method (CBM). 2. Pelatihan / Workshop Publik atau In-House Training Program pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta dalam pengembangan kurikulum berbasis OBE, dengan fokus pada metode PBL, PjBL, dan CBM. Program ini dilengkapi dengan: Metode pembelajaran praktis Studi kasus nyata Pembimbingan oleh para pakar dan praktisi berpengalaman Program ini cocok untuk individu maupun kelompok dari berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. 3. Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi OBE (Certified KAN) Layanan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman mendalam tentang konsep OBE dan cara mengimplementasikannya di institusi pendidikan. Program ini mencakup: Pelatihan intensif dan praktik berkenaan dengan kurikulum OBE Sertifikasi Kompetensi dari Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) Sertifikasi ini memberikan pengakuan resmi atas kompetensi peserta, meningkatkan kredibilitas dan daya saing dalam dunia pendidikan. 4. Pendampingan Penyusunan Kurikulum OBE Layanan ini menyediakan bimbingan dan konsultasi intensif untuk institusi pendidikan yang ingin mengadopsi dan mengembangkan kurikulum berbasis capaian (OBE). Tim pakar dari mutu-perguruantinggi.id akan: Bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi dalam perencanaan dan implementasi kurikulum Melakukan analisis kebutuhan, pengembangan materi, dan pelatihan bagi pengajar Melakukan evaluasi dan perbaikan kurikulum secara berkelanjutan Dengan pendampingan ini, institusi dapat memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan efektif dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Program-program tersebut dirancang untuk mendukung perguruan tinggi dalam mencapai standar pendidikan yang unggul, relevan dengan kebutuhan industri, dan selaras dengan prinsip OBE. Bersama pakar terbaik dari mutu-perguruantinggi.id, kami siap menjadi mitra perguruan tinggi Anda dalam mewujudkan perguruan tinggi unggul. Tunggu apa lagi, yuk hubungi kami dan dapatkan konsultasi gratis exclusive bersama pakar!
SARASEHAN DAN BUKA PUASA BERSAMA mutuperguruantinggi.id

Semarang,- mutuperguruantinggi.id dan PT Padma Global Nusatama berhasil menggelar acara sarasehan dan buka puasa bersama para akademisi perguruan tinggi di sekitar Semarang. Acara ini tidak hanya bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar personel di perguruan tinggi, tetapi juga sebagai forum diskusi mengenai berbagai hal terkait pendidikan tinggi, yang dilaksanakan pada tanggal 02 April 2024 secara daring dengan tema “Romansa Mutu (Ramadhan Bersama mutuperguruantinggi.id)”. Dalam acara tersebut, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Semarang, Bapak Prof. Dr. Amir Mahmud, mengapresiasi kegiatan ini sebagai wadah untuk bertukar informasi dan berdiskusi mengenai perubahan standar pendidikan. Harapannya, sarasehan ini dapat menjalin tali silaturahmi yang berkelanjutan. Pimpinan mutuperguruantinggi.id, Bapak Andika, mengungkapkan terima kasih atas partisipasi peserta dan mengajak civitas akademika untuk konsisten membangun budaya mutu. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat diadakan secara berkala untuk menjaga tali silaturahmi antar perguruan tinggi. Pemaparan materi pertama oleh Bapak Prof. Dr. Saiful Ridlo, M.Si, membahas pengembangan kurikulum sesuai dengan standar pendidikan baru. Sedangkan materi kedua dari Bapak Agung Yulianto, M.Si, membahas tentang bentuk tugas akhir yang sesuai dengan jenjang pendidikan. Diskusi yang berlangsung lancar memperlihatkan antusiasme peserta terhadap pembahasan tentang pengembangan kurikulum dan penyesuaian tugas akhir untuk program studi tertentu. Acara sarasehan ditutup dengan doa, diikuti dengan berbuka puasa bersama. mutuperguruantinggi.id siap terus berinovasi dalam membangun budaya mutu di perguruan tinggi. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut disini
Kelas Mutu 4, Semangat Baru untuk Awal Tahun Baru

SEMARANG,- Platform mutuperguruantinggi.id telah sukses menyelenggarakan kembali acara Kelas Mutu secara daring pada hari Kamis, 29 Desember 2022. Kelas mutu yang keempat ini mengambil tema yang sedang menjadi topik hangat di perguruan tinggi, yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Narasumber pada kelas mutu kali ini yaitu Bapak Dr. Wonny Ahmad Ridwan, S.E., M.M dan Bapak Saiful Ridlo, M.Si, dimana keduanya merupakan expertise di bidang kurikulum dan menjelaskan mengenai best practice kebijakan MBKM di perguruan tinggi masing-masing. Materi pertama disampaikan oleh Bapak Dr. Wonny Ahmad Ridwan, S.E., M.M. Beliau menyampaikan bahwa kurikulum OBE menjadi salah satu hal yang perlu untuk disusun guna mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Selain itu, sebelum perguruan tinggi menyusun mata kuliah dan lainnya, perguruan tinggi harus mampu mengetahui dasar yang kuat terkait dengan capaian pembelajaran lulusan. Selain itu, seorang lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi seorang yang Powerful Agile Learner, yaitu lulusan yang tangguh dalam pembelajaran serta mampu beradaptasi dalam kondisi apapun. “Sebelumnya, harus jelas capaian pembelajarannya agar MBKM menjadi sesuai. Jangan sampai anak-anak kita hanya menjadi sarjana mengetahui, tapi menjadi lulusan yang mampu melaksanakan perannya dengan baik”, ujar Pak Wonny. Materi kedua disampaikan oleh Bapak Dr. Saiful Ridlo, M.Si. Beliau menggarisbawahi bahwa sebagai dosen, perlu untuk menyiapkan para mahasiswa untuk karir jangka panjang. Sebagaimana dikutip dari paparan beliau :”jangan sampai kurikulum perguruan tinggi kita hanya menyiapkan anak-anak dalam jangka pendek saja. Lalu, lulusan perguruan tinggi Anda ingin memiliki pola pikir seperti apa? Tentunya hal itu harus dipertimbangkan dari sekarang”. Kelas mutu ini dihadiri oleh lebih dari 200 perwakilan perguruan tinggi di Indonesia. Para peserta sangat antusias mendapatkan insight baru mengenai Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang selama ini sering dipertanyakan mengenai kebijakan, khususnya persyaratan agar para mahasiswa dapat mengikuti program tersebut. Sesuai dengan tagline pada judul, Semangat Baru, Pengetahuan Baru untuk Awal Tahun Baru. Selamat Tahun Baru 2023, sobat mutu. Sampai jumpa di kelas mutu selanjutnya.
